Anargya, anakku .... Pek hirup sapageuh di dunya, lir ibarat rek hirup saumur dunya ...
Anargya, anakku ....
Pek ibadah sa pageuhna, lir ibarat rek hirup sa isukan ...
Mun ieu aya pepeling ti ayah ...
Sing percaya ka kawasa Gusti Alloh, nu masihan sagala kahirupan ka hideup
Sing emut, rek susah atawa senang, omat sholatna ...
Anargya, anakku ...
Geura gede - geura lumpat
Sing jauh ti maksiat, ngarah salamat di akhirat
Sakali deui, ieu pepeling ti ayah ...
Ngarah hidep hirup salamat jeung eling salawasna,
Sagala nu dialaman ku hidep, tungtung namah bongan sorangan ...
Mun beunghar, kade ulah poho zakat ...
Bandung - April 2008
Friday, April 11, 2008
Wednesday, April 9, 2008
Dalam Catatan Kaki
Dariku Untuk Generasi Setelahku
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang istimewa dalam blogger ini, hanya beberapa tulisan hasil pemikiran sendiri di tambah beberapa refensi yang kuanggap baik untuk dijadikan pegangan plus beberapa tulisan dari kenangan-kenangan yang tercecer. Kemudian ku rapihkan, ku susun ala kadarnya dan kubuatkan satu bundelan berbentuk buku untuk ku simpan sebagai hartaku yang kelak engkaupun bisa membacanya.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Satu perjalanan seorang anak manusia yang kelak engkau akan panggil aku ayah, kakek, uyut … seterusnya, seterusnya dan seterusnya.
Sekilas mungkin tak berarti, tapi jika engkau mau pahami, sesungguhnya ini adalah ‘warisan’ dari ku untuk generasi setelahku agar engkau mau berpikir, mengambil hikmahnya dan ‘membunuh’ keburukannya.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang baik selain engkau jauhi apa yang telah diharamkan oleh agamamu dan mengikuti apa yang telah dihalalkan oleh agamamu. Sesungguhnya tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosul Alloh. Berpijaklah pada keduanya dan berikrarlah wahai anak-anak generasi setelahku pada keduamya. Hormatilah dan sayangilah kedua orang tuamu sehingga engkau akan selamat dari siksa dunia dan akhirat.
Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Sebuah ‘memorial’ dari anak manusia yang mencoba ‘mengenalkan’ jalan hidupnya kepada kalian agar kalian bisa mengerti dan memahami bahwa sesungguhnya manusia adalah tempat berkumpulnya segala kesalahan dan dosa. Maka perbanyaklah istighfar,
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ingatlah wahai keturunan pertamaku (Anargya Aidan), sesungguhnya engkau kelak akan menjadi khalifah (seperti yang Alloh janjikan kepada manusia) bagi keluargamu dan genarasi selanjutnya. Perkuatlah keyakinan terhadap Tuhanmu dan Rosulmu. Dan jagalah ibu mu dari ‘kebencian hati’ kepada mu.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ini bukanlah satu ‘kesombongan’ sehingga akan riya terhadap apa yang ku ‘filmkan’ ini. Ini hanyalah satu kisah yang kutulis untuk mu agar engkau dapat mengetahui siapa aku, bagaimana aku dan bilamana aku. Dan agar engkau mau berpikir sejenak untuk mengambil satu hikmah dari perjalanan satu anak manusia.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Sebuah catatan-catatan ringan yang mungkin engkau akan tertawa atau menertawakan, memuji atau memburukkan, mendekatkan atau menjauhkan, dan sebagainya tergantung refleksi engkau dalam membacanya.
Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Untuk istri tersayang, anak tersayang, kedua orang tuaku dan (alm.) kedua mertuaku, saudara-sadaraku dan anak-anak generasi setelahku. Semoga kita semua berada dalam lindungan Alloh. Amin.
Abu Aidan (Adam Mulya) bin Muh. Isis
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang istimewa dalam blogger ini, hanya beberapa tulisan hasil pemikiran sendiri di tambah beberapa refensi yang kuanggap baik untuk dijadikan pegangan plus beberapa tulisan dari kenangan-kenangan yang tercecer. Kemudian ku rapihkan, ku susun ala kadarnya dan kubuatkan satu bundelan berbentuk buku untuk ku simpan sebagai hartaku yang kelak engkaupun bisa membacanya.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Satu perjalanan seorang anak manusia yang kelak engkau akan panggil aku ayah, kakek, uyut … seterusnya, seterusnya dan seterusnya.
Sekilas mungkin tak berarti, tapi jika engkau mau pahami, sesungguhnya ini adalah ‘warisan’ dari ku untuk generasi setelahku agar engkau mau berpikir, mengambil hikmahnya dan ‘membunuh’ keburukannya.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang baik selain engkau jauhi apa yang telah diharamkan oleh agamamu dan mengikuti apa yang telah dihalalkan oleh agamamu. Sesungguhnya tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosul Alloh. Berpijaklah pada keduanya dan berikrarlah wahai anak-anak generasi setelahku pada keduamya. Hormatilah dan sayangilah kedua orang tuamu sehingga engkau akan selamat dari siksa dunia dan akhirat.
Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Sebuah ‘memorial’ dari anak manusia yang mencoba ‘mengenalkan’ jalan hidupnya kepada kalian agar kalian bisa mengerti dan memahami bahwa sesungguhnya manusia adalah tempat berkumpulnya segala kesalahan dan dosa. Maka perbanyaklah istighfar,
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ingatlah wahai keturunan pertamaku (Anargya Aidan), sesungguhnya engkau kelak akan menjadi khalifah (seperti yang Alloh janjikan kepada manusia) bagi keluargamu dan genarasi selanjutnya. Perkuatlah keyakinan terhadap Tuhanmu dan Rosulmu. Dan jagalah ibu mu dari ‘kebencian hati’ kepada mu.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ini bukanlah satu ‘kesombongan’ sehingga akan riya terhadap apa yang ku ‘filmkan’ ini. Ini hanyalah satu kisah yang kutulis untuk mu agar engkau dapat mengetahui siapa aku, bagaimana aku dan bilamana aku. Dan agar engkau mau berpikir sejenak untuk mengambil satu hikmah dari perjalanan satu anak manusia.
Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Sebuah catatan-catatan ringan yang mungkin engkau akan tertawa atau menertawakan, memuji atau memburukkan, mendekatkan atau menjauhkan, dan sebagainya tergantung refleksi engkau dalam membacanya.
Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Untuk istri tersayang, anak tersayang, kedua orang tuaku dan (alm.) kedua mertuaku, saudara-sadaraku dan anak-anak generasi setelahku. Semoga kita semua berada dalam lindungan Alloh. Amin.
Abu Aidan (Adam Mulya) bin Muh. Isis
Subscribe to:
Posts (Atom)