Tuesday, February 10, 2009

Puisi untuk Hisom (In Memorial)

Teringat aku akan
sebuah kalimat dari
Hasan Al Bashri :
"Wahai Bani Adam!
Sesungguhnya engkau adalah
kumpulan hari-hari.
Ketika hari telah berlalu,
maka berlalu pulalah sebahagian dirimu".

Dalam kitabku pun tertulis
dalam surat Al-Ankabut 57
"Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati.
Kemudian
hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan."

Hari ini,
kutuliskan satu sajak
sebuah sajak untuk sahabatku, Abdul Hisom
Disaat matahari sedang bersedih
dibalik awan biru,
enggan memancarkan sinarnya.
diatas langit tanah Dusun Bakau
yang telah dibasahi
oleh tetesan hujan kesedihan
malam hari.

Hari ini,
Selasa 10 Februari 2008
Ketika tangan kami tak sanggup lagi
mendekap mu,
Ketika raga kami sudah tidak lagi
bisa menjaga mu,
Ketika jiwa kami hanya bisa mengucapkan
kata-kata doa:
“Ya Alloh, Tuhan seluruh manusia.
hilangkanlah bahaya ini,
sembuhkanlah sahabatku.
Engkau yang dapat menyembuhkan.
Tidak ada obat selain obat Engkau
yaitu obat yang tidak meninggalkan sakit
dan penyakit”
Dan pada hari ini pula,
Engkau telah meninggalkan sakit
dan penyakit itu
dengan menitahkan pembantu-Mu,
Malaikat penjemput ajal untuk
menarik satu penyakit
dari jiwa sahabatku

Untuk sahabatku, Abdul Hisom
Hari ini ..
Engkau telah meninggalkan kami semua
sebagai manusia
Dan akan lahir kembali
di alam para malaikat
dengan menjelma menjadi
satu bentuk yang tak pernah kupahami

Untuk sahabatku, Abdul Hisom
Jiwa mu telah pergi
meninggalkan kami semua,
Tak ada yang abadi,
Yang ada hanyalah kenangan
kanangan akan dirimu
yang kan kuabadikan hingga
ragaku menyertaimu
di alam para malaikat nanti.

Selamat jalan sahabatku,
semoga Alloh menempatkanmu
pada kursi terdepan.
Satu barisan dengan umat-Mu terdahulu
yang selalu setia
menyebutkan nama-Mu
di setiap denyut nadi dan nafasnya.
Amien.

No comments: