Wednesday, July 2, 2008

Pecundang Cinta

Dalam satu kisah yang konon berasal dari negeri para dewa, adalah sosok bayi bersayap membawa sebuah busur panah dan anak panah. Konon pula dia adalah putra dari Mercury (utusan dewanya para dewa yang bersayap) dan Venus (dewi cinta). Pabila anak panah itu melesat melukai orang, maka akan menimbulkan rasa gairah dan cinta. “Cupid”, begitu orang menyebutnya. Kalau aku nyebutnya "Si Cupid Stupid". He-he...

Sebagian menggambarkan Cupid merupakan sosok yang tidak berperasaan, sembrono namun dapat memberikan kebahagiaan melalui panah cintanya.
Boleh jadi karena sambaran anak panah si Cupid ini, sebagian orang akan mengalami yang namanya berbunga-bunga, seneng, sebel, males, terpuruk, melamun, berkhayal, terpesona, falling in love, bobogohan, kababad manah, nyeri hate, sok puitis, sok seniman atau apapun istilahnya yang pada akhirnya menimbulkan berjuta inspirasi konyol dan sebagainya. Dan ini hinggap di sebagian banyak manusia walaupun manusia itu mencoba untuk sok cool, sok cuek, anti cinta dan lain sebagainya, sebagainya dan sebagainya.

Kang Doel pernah bilang, “Cinta itu anugrah, maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta… dst”.

Perjalanan manusia adalah sebuah fragmen hati dan pikiran yang kalau diabadikan tentu akan membuat kita tertawa-tawa, mengejek-ejek, berbunga-bunga, bersedih, tersenyum terpaksa atau bahkan berdiam diri melihat tingkah pola kita yang kadang kebablasan, egois, salah tingkah dan lain sebagainya, tatkala panah si Cupid melukai kita walaupun hanya secuil ‘luka’. Itulah manusia dengan segala macam tingkah polanya.

Reaksi ?
Ketika ada aksi maka reaksi akan membalasnya. Reaksi bisa saja menjadi pasif tatkala aksi kita tidak menimbulkan ‘pergeseran’ hati pada lawan kita. Sang lawan akan membalas dengan raganya atau pikirannya atau lisannya atau matanya atau imajinasinya atau diamnya, bila aksi kita menimbulkan ‘pergeseran’ hati pada dirinya.
Tapi bisa juga aksi kita dibalas dengan sebuah reaksi semu (bisa pasif atau aktif), tatkala aksi kita sebenarnya telah ‘menggeserkan’ hati lawan kita namun lawan kita hanya berdiam diri atau tidak apresiatif. Sehingga diamnya lawan kita adalah sebuah ‘big question mark’ yang agak sukar dan sulit untuk kita ketahui jawabannya.

“Bahong !!!” … mungkin itu bisa saya katakan kepada setiap manusia yang mencoba untuk tidak mau tahu atau masa bodoh dengan yang namanya cinta.
Seperti kata Kang Doel tadi, “Cinta itu anugrah ..”. Jadi kalau kita sepakat dengan pernyataan Kang Doel, maka rasa cinta (yang datang pertama kali dari mata melalui pandangannya atau panca indera lainnya, yang kemudian diterima dan disimpan dalam memori otak. Kemudian ditranfer ke hati melalui perjalanan darah dan akhirnya hinggap di hati. Dari hati inilah, setelah melalui berbagai proses pengolahan, maka ditransferlah rasa itu ke otak kepala sehingga seluruh raga akan mencoba mentransfer rasa cinta itu keluar dari mulut dan pikiran) adalah satu ‘ruh’ yang diciptakan oleh Alloh kepada manusia untuk mengungkapkan satu ekspresi hidup secara spontan atau sistematis terhadap apa yang dilihat, dialami, diraba, dirasa didengar atau lain sebagainya terhadap sebuah ‘keagungan’ yang menyebabkan manusia bisa menjadi ‘lupa diri’ atau kelewat senang yang berlebihan.

Cinta kadang bisa membawa kita pada suatu masa dimana kita akan merasakan ‘keagungan’ itu ke dalam nuansa yang baik atau pada nuasa yang buruk. Tergantung dari transfer magnitude yang dikeluarkan oleh objek yang kita jadikan target. Artinya sebuah gamma positif yang terapresiasi dari lawan kita tentu akan membawa kita pada sebuah pernyataan setuju dan sepaham dengan cinta. Tapi bila sinar gamma itu bermuatan negatif, bisa jadi kita akan mengalami sebuah depresi yang tidak kita harapkan, walaupun kita mampu menahan depresi itu.

Ha... ha… ha… sebuah teori keblinger tentang cinta. Mungkin sebagian orang akan sependapat dengan ku tentang teori keblinger itu. Artinya anda sama-sama ‘gila’ dengan ku dalam memrepresentatifkan tentang cinta.
Ha ha ha.

Tapi setidaknya itu adalah teori yang kuangkat dari aktualisasi hidup manusia ketika manusia terkena ‘cap eceng’ panah si Cupid Stupid. Dan itu pernah kualami satu persatu dalam setiap episod hidupku. Mulai dari remaja, monkey love sampai ke elephant love atau dinosaurs love.

“Baru kusadari, cintaku pertepuk sebelah tangan … “
“Ingin ku bunuh pacarmu … aku cemburu”
Demikian kata Ahmad Dhani melalui Dewa 19-nya. Hal ini pernah (sering) kualami ketika rasa cintaku di tolak oleh si dia, si dia dan si dia. (he-he-he)

“Kemarahanmu terlalu, menyudutkan hatiku….
Kucari yang kau mau, mengharapkan ini akan berakhir”
Demikian kata Armand Maulana melalui GIGI-nya. Nyang ini juga pernah ane alami ketika rasa cintaku berhenti sebelum halte terakhir. (he-he-he)

“Bila aku … tak mungkin lagi mendampingi dirimu,
Buang semua cerita yang lalu, hancurkan kisah cinta yang dulu”
Demikian kata anak-anak The TITANS. Kalo ini ane juga pernah ngalamin waktu ane mau ngebetulin hubungan ane ama bokin ane yang sempet putus.

“Ingin … bersamamu menari … bernyanyi lagu damai mimpi. Tersenyum nuranimu harum nafasmu mewangi hiasi mimpiku”
Anak-anak Dr PM punya mimpi damai.
Ha.. ha… ha… (khayalan) waktu gue punya harapan yang tak bisa diungkap sama seorang cewek cantik berkulit putih yang rumahnya berada di samping kanan depan rumah ku .... (mimpi kali yee alias belum jodoh (justifikasi))

“Aku disini, mengingat dirimu.
Kumenangis tanpa air mata …
Bagai bintang tak bersinar, redup hati ini.
Dan ku mengerti sekarang, ternyata kita menyatu,
didalam kasih yang suci, kuakui kamu lah cintaku”
Ini beda …. kata-katanya agak panjang. Soalnya dari sinilah babak cinta yang sebenarnya, karena aku telah menemukan tambatan hati yang kujadikan sebagai persinggahan hati untuk yang terakhir dan semoga yang terakhir (kalau Alloh menghendaki. Amien) sama cewek yang sekarang telah jadi istriku. (he-he-he) Thanks buat GIGI untuk Cinta Terakhir-nya.

So …
Aku mungkin bukan ahlinya dalam teori cinta atau menggapai cinta, dalam arti kata, mendapatkan kekasih hati. Tapi setidaknya sekarang aku adalah orang yang ‘beruntung’ dan telah berhasil menaklukkan satu cinta. Satu cinta untuk istriku. Karena keberhasilan kita mendapatkan cinta hanya bisa di ukur dengan parameter ijab qabul. Jadi yang belum ijab qabul, anda hanyalah seorang pecundang cinta. Ha ha ha …

Untuk pengagum berat ‘cinta’. Jangan jadikan cinta seperti permainan rollercoaster yang selalu meliuk-liuk, berputar-putar, kadang tensi naik - kadang turun. Tapi jadikan cinta sebagai sebuah anugrah yang harus dijaga dan hanya diberikan kepada mereka yang memang layak untuk mendapatkan cinta dari kita yaitu Alloh SWT - Rasul SAW - Islam, orang tua, istri dan anak-anak kita serta saudara-saudara muslim kita.

(Bakauheni - Juli 2008)

Monday, June 16, 2008

Bocah Dusun Bakau

Pernahkah kita sadar bahwa sesungguhnya kelak mereka akan menjadi penjaga rumah suci keluarganya dan bangsanya?

Keriangan mereka adalah tawa canda yang akan menjadi palu godam buat masa depannya

Friday, May 16, 2008

Lagi-lagi BBM ???

Lagi-lagi masalah Bahan Bakar Minyak alias BBM?

Rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak rata-rata sekitar 30%, tentu saja akan menjadi kebijakan yang sangat meresahkan bagi masyarakat kita. Ketika ekonomi bangsa yang cenderung tidak stabil, dan disaat masyarakat sedang berusaha membangun pondasi ekonominya, tiba-tiba pemerintah merencanakan akan menaikkan harga BBM pada awal bulan Juni ini. Ada apa ini? Apakah tidak ada solusi alternative yang lebih objektif selain menaikkan harga BBM yang ujung-ujungnya menambah beban masyarakat?

Kita tidak perlu mengungkapkan lebih jauh akibat dari kenaikan BBM. Yang pasti angka realisitis sekarang ini jumlah pengangguran di kita telah mencapai 10,55 juta orang (BPS: Feb 2006) dan saya yakin angka tersebut akan terus bertambah. Penambahan tersebut bisa saja terjadi akibat dari gejala sosial dan alam seperti gempa bumi dan bencana alam lainnya yang memiliki potensi menciptakan pengangguran atau akibat kebijakan kebijakan pemerintah yang salah kaprah. Dalam kasus Lapindo saja, lebih dari 20.000 jiwa telah berubah status menjadi pengangguran. Ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang morat-marit akibat ketidak-pastian kebijakan ekonomi pemerintah. Untuk kalangan industri, bila ongkos biaya produksi tidak tertutupi, pilihannya cuma ada tiga, mengurangi jumlah produksi, mempertahankan jumlah produksi dengan mengurangi tenaga kerjanya atau mengurangi jumlah produksi sekaligus mengurangi jumlah tenaga kerja. Nah, kalau pilihan kedua dan ketiga yang dipakai, akan berapa banyak lagi pengangguran yang akan tercipta? Dan gejala sosial apa yang akan terjadi bila jumlah pengangguran terus bertambah?

Bila Drajat Wibowo (pakar ekonomi) mengatakan bahwa solusi pengurangan angka pengangguran hanya dengan kebijakan pemerintah dengan membuat padat karya (job intensive), maka saya hanya bisa mengatakan bahwa solusi itu hanya bisa berjalan bila iklim ekonomi yang trend-nya cenderung naik (positif). Lalu bagaimana bisa berjalan proses padat karya (job intensive) itu bila biaya invesatasi di kita sangat mahal? Apakah dengan merevisi regulasi-regulasi tentang investasi? Bisa saja hal itu dilakukan, tapi akan banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh Negara untuk merivisi regulasi-regulasi tersebut? Ok lah, mungkin Pak Drajat Wibowo memiliki perhitungan ekonomi makro yang lebih cermat dengan indikator-indikator ekonomi yang lebih objektif karena memang dia itu pakarnya.

Dan dengan masalah BBM ini, sekali lagi saya kesal dan gemas dengan rencana kebijakan pemerintah itu!

Dalih-dalih usaha menutupi kebocoran APBN akibat harga BBM dunia yang menembus level US$ 122 per barel bahkan diduga bisa menembus level US$150-200 per barel, bagi saya yang orang awam sangat-sangat tidak rasional. Ok lah … kalau akibat kenaikan harga BBM dunia tersebut, APBN harus menanggung sekitar US$ 30 lebih untuk menutupi kebocoran APBN dan dengan menaikkan harga BBM akan mendorong penghematan APBN. Tapi alangkah baiknya dan bijaksananya bila pemerintah (yang terdiri dari orang-orang pintar itu) memperhatikan kalangan masyarakat miskin sebelum menaikkan harga BBM.

Subsidi ??? Sebuah pendidikan bangsa yang tidak baik. Kita terlalu terlena dengan bahasa subsidi. Subsidi yang dicanangkan pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak pernah didistribusikan kepada masyarakat miskin secara adil dan proses bantuan subsidi tersebut akan menciptakan “generasi pemalas” bangsa. Atau yang namanya subsidi tidak pernah bisa menyentuh langsung kepada masyarakat miskin. Bisa dikatakan bahwa pemerintah sekarang ini sangat “adil”, kalau masyarakat miskin disubsidi, maka orang-orang kaya pun harus kebagian subsidi. Sungguh lucu negeri ini…..

Sunday, May 11, 2008

Nguseup .....

Naon deui damelan di bakauheni mun hari sabtu atawa minggu ... paling nguseup di Jetty Pabrik. Kaleureusan pabrik tempat urang kerja dipeungkerna aya Jetty (dermaga alit) nu tiasa dipake jang nguseup lauk. Lauk na ya lumayan banyak. Sometime, lamun keur mujur, urang bisa meunang lauk kakap, bawal atau krapu. Laukna biasana di beleum kanggo makan malam sareng "dulur-dulur" sa padamelan atau jeung murangkalih budak tatangga kosan, selain irit masakna, jeung non kolesterol, tanpa minyak gitu lho........ Untungna di bakau mah milarian udang atawa cumi teh teu susah jeung teu mahal siga di bandung. Kadang-kadang oge lamun keur teu mujur mah, balik ngusep ngan meunang awak ngahideungan jeung kesang asin campur cai laut tea.

Sakumaha urang geus lila tinggal di Bakauheni oge, bayangkeun ti taun 2001, urang geus ngarumasa boga dua lembur, Bandung jeung Bakauheni, ternyata di Bandung, urang can pernah ngasaan asin na cai laut (nya heueh, da bandung mah teu boga laut). Nguseup teu samudah nu ku urang bayangkan. Komo deui nguseup di tepi laut atawa di tengah laut, kadang urang kudu bisa maca arah angin kamana berhembusna, angin barat atau angin timur. Tapi tetep paling asyik mun nguseupna di tengah laut, derered-dereded-dereded lauk nu noel umpan urang karasa pisan. Tapi biasa weh dasar urang sunda atawa urang darat meureun, euweuh ti karuhun na urang teh turunan nalayan, jadi lauk na oge sok milih-milih, kadang meunang lauk kadang teu menang nanaon. Nu pasti mah kesang asin campur air laut mah teu bisa dileungitkeun. Plus..plus na paling ngahideungan. He2x. Biar hitam asal dapat ikan .... Slogan barudak nu sok jago jadi nelayan. he2x.

Dina visual gambar katingal pulau Rimau, kira-kira lamun ti Jetty meuntas ka pulau eta kurang lebih 15 menit make parahu nelayan. Penghuni pulau Rimau paling ngan 50an KK. Pendudukna campur, aya urang jawa jeung urang lampung. Duka kumaha nama pulau eta disebut pulau Rimau, siga na duluna aya haha-Rimau-an. Atawa ameh katingal "serem" ku batur, pulau eta disebut pulau Rimau, ameh deukeut ka harimau.



Coba tebak ... urang meunang lauk naon .... ???
Lamun ceuk urang lampung mah eta teh "lauk tanda" atau "lauk tompel". Lumayan oge daging na, tapi lebih nikmat deui mun meunang lauk kakap atau krapu, dagingna hipu, komo deui mun pake sangu liweut, sambel gowang, botram rame-rame .... Ruaaaar biaasa ...... Maknyoss bin ajib.

"Ninggalkeun sagala kepenatan kerja .... di bakauheni mah mung nguseup ubar na ...."

Friday, April 11, 2008

Pepeling

Anargya, anakku .... Pek hirup sapageuh di dunya, lir ibarat rek hirup saumur dunya ...
Anargya, anakku ....
Pek ibadah sa pageuhna, lir ibarat rek hirup sa isukan ...

Mun ieu aya pepeling ti ayah ...
Sing percaya ka kawasa Gusti Alloh, nu masihan sagala kahirupan ka hideup
Sing emut, rek susah atawa senang, omat sholatna ...

Anargya, anakku ...
Geura gede - geura lumpat
Sing jauh ti maksiat, ngarah salamat di akhirat

Sakali deui, ieu pepeling ti ayah ...
Ngarah hidep hirup salamat jeung eling salawasna,
Sagala nu dialaman ku hidep, tungtung namah bongan sorangan ...
Mun beunghar, kade ulah poho zakat ...


Bandung - April 2008

Wednesday, April 9, 2008

Dalam Catatan Kaki

Dariku Untuk Generasi Setelahku

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang istimewa dalam blogger ini, hanya beberapa tulisan hasil pemikiran sendiri di tambah beberapa refensi yang kuanggap baik untuk dijadikan pegangan plus beberapa tulisan dari kenangan-kenangan yang tercecer. Kemudian ku rapihkan, ku susun ala kadarnya dan kubuatkan satu bundelan berbentuk buku untuk ku simpan sebagai hartaku yang kelak engkaupun bisa membacanya.

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Satu perjalanan seorang anak manusia yang kelak engkau akan panggil aku ayah, kakek, uyut … seterusnya, seterusnya dan seterusnya.
Sekilas mungkin tak berarti, tapi jika engkau mau pahami, sesungguhnya ini adalah ‘warisan’ dari ku untuk generasi setelahku agar engkau mau berpikir, mengambil hikmahnya dan ‘membunuh’ keburukannya.

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Tak ada yang baik selain engkau jauhi apa yang telah diharamkan oleh agamamu dan mengikuti apa yang telah dihalalkan oleh agamamu. Sesungguhnya tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosul Alloh. Berpijaklah pada keduanya dan berikrarlah wahai anak-anak generasi setelahku pada keduamya. Hormatilah dan sayangilah kedua orang tuamu sehingga engkau akan selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Sebuah ‘memorial’ dari anak manusia yang mencoba ‘mengenalkan’ jalan hidupnya kepada kalian agar kalian bisa mengerti dan memahami bahwa sesungguhnya manusia adalah tempat berkumpulnya segala kesalahan dan dosa. Maka perbanyaklah istighfar,

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ingatlah wahai keturunan pertamaku (Anargya Aidan), sesungguhnya engkau kelak akan menjadi khalifah (seperti yang Alloh janjikan kepada manusia) bagi keluargamu dan genarasi selanjutnya. Perkuatlah keyakinan terhadap Tuhanmu dan Rosulmu. Dan jagalah ibu mu dari ‘kebencian hati’ kepada mu.

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Ini bukanlah satu ‘kesombongan’ sehingga akan riya terhadap apa yang ku ‘filmkan’ ini. Ini hanyalah satu kisah yang kutulis untuk mu agar engkau dapat mengetahui siapa aku, bagaimana aku dan bilamana aku. Dan agar engkau mau berpikir sejenak untuk mengambil satu hikmah dari perjalanan satu anak manusia.

Inilah bagiku untuk generasi setelah ku kelak ?
Sebuah catatan-catatan ringan yang mungkin engkau akan tertawa atau menertawakan, memuji atau memburukkan, mendekatkan atau menjauhkan, dan sebagainya tergantung refleksi engkau dalam membacanya.

Inilah bagiku untuk anak-anak generasi setelah ku kelak ?
Untuk istri tersayang, anak tersayang, kedua orang tuaku dan (alm.) kedua mertuaku, saudara-sadaraku dan anak-anak generasi setelahku. Semoga kita semua berada dalam lindungan Alloh. Amin.


Abu Aidan (Adam Mulya) bin Muh. Isis

Monday, March 31, 2008

Mun Cengcelengan Bisa Carita [2]

Sanajan kuring geus panjang nyaritakeun aki, bapak kuring, tapi kuring acan nyaritakeun diri kuring. Samemeh kuring dipiara ku dunungan, kuring cicing di warung di daerah Plered, di sisi jalan raya Purwakarta Bandung. Harita dunungan mun teu salah tos ti Bandung. Di jalan nyimpang heula rek meuli peuyeum gantung keur bekel ari indit ka kantor. Kabiasaan dunungan di kantorna tara tuang siang, teu saperti batur. Waktu istirahat kalaluar marakan siang. Dunungan mah tetep wae di tempat kerjana. Makan siangna ngan saukur bekel anu dibawa ti imah. Aya seupan cau, goreng tempe/tahu, gedang, cau ti kebon atawa peuyeum. Kitu wae unggal poe. Tah kuring oge diboyong ti Plered ka Pondok Gede, ku alatan dunungan meuli peyeum gantung.Pagawean naon wae oge ari dikeureuyeuh mah akhirna anggeus oge. Kitu deui beuteung kuring lila-lila mah pinuh, metet, teu bisa diasupan, sanajan dijejel-jejel oge. Sanajan kitu dunungan can aya niat ngabudalkeun eusi beuteung kuring. Padahal lamun diitung-itung sajuta wae mah aya. Eta teh lain saeutik, gede pisan ceuk kuring mah. Tapi sabab can aya waktu nu “hade” dunungan can wani ngaluarkeun eusi kuring. Kakara ayeuna dunungan miara sabangsa kuring nepi ka metet, teu muat deui. Baheula mah jaman ke ngora, teu sabar hayang buru-buru ngaluarkeun wae belaan dicokelan. Tampolana lain dicokel tapi liangna digedean. Sanggeus uesina kaluar, liangna ditambal ku keretas, jadi leutik deui.
Kusabab kuring geus teu bisa dieusian deui, dunungan mawa batur hiji deui. Ieu mah mangrupa entog. Jadi wae dina luhureun lomari aya nu nalingakeun kamar dunungan, kuring jeung nu anyar tea.

Aya beja Siti nyaeta bojo budak dunungan nu wastana Adam Mulya, keur kakandungan. Nurutkeun iitungan ti dokter pingalahirkeunana akhir Maret, bulan ieu. Bener wae dina poe ahad tanggal 23 Maret 2008, jam 22.40, lahir bayi laki-laki, diwastaan Anargya Aidan Mulya. Nenehna Argi. Alhamdulillah lancar. Sabenerna dina poe ahad dunungan kungsi ngalongok Siti di Rumah Bersalin Harapan Bunda, di Margahayu Raya. Kulantaran pingalahirkeunana masih lila, nya teu nungguan nepi ka ngalahirkeun. Beja tos ngalahirkeun katampa Ahad peuting, ditelepon ku Adam.
Waktu nu mustari keur ngaluarkeun eusi beuteung kuring geus datang. Kuring oge ikhlas hasil kegetenan dunungan salila kurang leuwih 10 tahun rek dibudalkeun, rek ditukeurkeun jeung domba akekah incu dunungan, kitu cek dunungan. Kuring mah cukup saukur ngadu’akeun mugi-mugi Argi janten budak nu sholeh, rik-rik, resep miara sabangsa kuring. Pan anu leutik oge ari dikeureuyeuh dikumpulkeun mah tungtungna jadi gede. Kitu deui geten maraban sabangsa kuring, sanajan ku duit leutik, nya ari geus pinuh mah jadi loba. Duit-duit recehan tina pamulangan sok asupkeun, kumpulkeun, lila-lila mah aya hargaan.

Mun Cengcelengan Bisa Carita [1]

Papap (Bandung, 28 Maret 2008)
(dipaparkeun dina acara akikahan Anargya Aidan Mulya, 31 Maret 2008)

Numutkeun cariosan dunungan, tahun salapan puluhan, karuhun kuring matuh di daerah Cipatat. Harita keur ngalong jeung babaturan di hiji warung sisi jalan raya Bandung - Cianjur. Teu kanyahoan ti mana jolna, ujug-ujug aya mobil eureun hareupeun warung. Ningal tina plat mobilna, pasti urang dayeuh nu keur pelesiran. Karuhun kuring, meureun pernah aki mun jalma mah, ditukeuran ku duit kertas kunu mawa mobil. Nu boga warung kacirina bungaheun pisan, aki kuring ditukeuran ku duit kertas. Nya aki kuring diasupkeun kana mobil, duka dibawa ka mana, teu apal. Maklum urang kampung tea, tara kamana-mana. Sakali iinditan tong ngareupkeun bisa balik deui ka lembur.

Sanggeus rada lila tumpak mobil, akhirna nepi ka hiji imah. Ka tukangnakeun majar eta imah teh aya di lembur Pondok Gede, persisna di perumahan Paranti Sejahtera. Aki kuring diperenahkan cicing dina luhureun lomari pakean dunungan, di kamar dunungan. Di kamar aya dipan tempat dunungan istirahat, aya lomari pendek, dikacaan, paragi dangdan, aya potret-potret dunungan, potret keur pangantenan, potret bojo keur gadis. Kulantaran tempatna dina luhureun lomari, jadi sing saha wae ni aya didinya bisa nyaksian sagala kajadian nu aya di kamer dunungan. Boh anu pikagumbiraeun atawa anu pikasediheun.

Dunungan geten pisan maraban. Sanajan tara unggal poe, tapi ari keur aya parab mah tara dikama-manakeun. Ngilitrik wae, aya lima ratusan, sarebuan. Lolobana lima ratusan. Boh anu bahanna aluminium atawa perunggu. Saratusan mah ampir teu aya. Eta majar leutik teuing, jadi engkena loba cacahna tapi hargana kurang. Sebenarna mah, dunungan bisa sakali ngeusian loba. Tinggal nukeurkeun keretas kana logam di took duit. Tapi da lain kitu tujuananan miara sabangsa kuring. Estuning ngumpulkeun barang anu teu manfaat atawa anu anu teu bisa ditukeurkeun kana barang mahal. Istilahna pasesaan. Coba wae lamun ditukeurkeun paling-paling ngan saukur meunang peremen hiji atawa dua. Tapi lamun dikumpulkeun, tangtu gede pisan manfaatna keur dunungan. Engke mun geus pinuh atawa sanajan acan pinuh oge, tapi aya kajadian anu dianggap penting dina kahirupan dunungan, eusi beuteung bangsa kuring bakal dibedah, dikaluarkeun. Eusinya ditukeurkeun kana naon wae anu diperlukan waktu harita.

Lamun dunungan rek marabanan, biasa sok langsung diasupkeun, didongkang ti handap. Tampolana awak sok diangkat, terus ditanggeuy, kakara parab diasupkeun. Aya sasiki aya dua siki, kumaha ayana. Dina hiji waktu, awak aki kuring diangkat, sugan the arek diparaban, ari ieu kalah ka dibantingkeunkana keramik. Gupraak, pryaaar. Kaget, nyaho-nyaho eusi beuteung geus patulayah dina lantai keramik. Awak ancur, teu kapuluk. Dunungan ngan saukur ngusap dada. Eusi beuteung aki kuring dikumpulkeun, diitung, paling-paling aya dua ratusan ribu. Tuluy diasupkeun kana amplop kertas, diteundeun dina tumpukan baju dunungan. Awak aki kuring anu patulayah, dikumpulkeun terus dipiceun kana wadah runtah. Tamat riwayat generasi munggaran.

Waruga kuring mangrupa wujud hayam jago keur cindeten. Ari aki kuring mangrupa wajud lauk emas warna beureumna ampir sarua jeung warna beureum lauk beneran. Teu kungsi lila dunungan mawa uucingan nu keur ajeg diuk. Majar cenah waktu ngaliwat deukeut Komplek Kodam Jatiwarna, teu jauh ti Paranti, aya anu majang sabangsa kuring. Eusi beuteung anu tadina aya dina beuteung aki, dipindahkeun tina amplop kana uucingan. Kahirupan turunan kadua ngamimitian. Keur ngagampangkeun urang sebut wae bapa kuring. Tempatna teu robah. Atuh cara marabanana oge tetep teu robah, sakumaha kabiasaan jaman aki kuring.

Dina hiji waktu dunungan ngangkat bapa kuring. Memang kitu kabiasaanna mun rek diasupan sok diangkat, sabab bapa kuring mah rada jangkung, jadi rada hese didongkangna ti handap. Eta mah duka pedah eusina geus rada loba atawa memang sambungan pangdiukanana kurang kuat, pangdiukan ujug-ujug beulah. Atuh eusina ragrag kabeh. Jigana pabrik anu nyieun bapa kuring kurang tarapti. Kuduna geus dibalitungkeun antara daya tahan alas jeung bobot eusina. Ulah nepika can piun geus teu kuat nahan. Pikeun kadua kalian. Eusi beuteung aki kuring ditambah anu anyar dikumpulkeun, diteundeun dina amplop kertas. Harita mah teu kungsi diitung eusina. Riwayat bapa kuring tamat nepi ka dieu.

Monday, March 24, 2008

Dari sobat untuk Anakku

- Alhamdulillahirobbil’alamin… Allohu akbar … Htrnuhun… Sbrh kg gan … [om Tik-tik]
- Hamdulillah,maha suci allah yg maha menciptakan segala sesuatu dgn kehendaknya.semoga menjadi anak yg sholeh,berbakti dan bnr2 menjadi pejuangkehormatan islam [Hendra P]
- Alhamdulillah, abdi ngiring binggah,mugi putrana janten putra nu soleh.Amin [Kang Opik]
- Selamat atas kelahiran anaknya semoga menjadi anak yang SOLEH Amien {Pak Ahmad]
- Selamat atas kelahiran anaknya..apa nich laki atau perempuan?..oke.. [Beni]
- Alhamdulillah Selamat ya dam mudah 2 an di beri kesehatan,panjang umur,murah rejeki dan menjadi anak yg berbakti kepada orang tua [Arto]
- Amin mudah2an jd anak yg sholeh, brbudi pkerti luhur brbakti pd k2 org tuanya, agama dan bangsanya amien amien amien ya robal allamin “smoga menjadi keluarga yg slalu dibarokahi 4JJl amien” salam buat sidede kecil n mamahnya smoga sehat selalu [Joko Ipunk]
- Kami sekeluarga mengucapkan Selamat. atas dtngnya pejuang yg sdh di tunggu2 sejak lama semoga berbahagia & jd anak yg soleh & soleh berbakti kepada bkp & ibunya amin … wassalam [T. Taman]
- Sory ada yg lupa jngn di ajarin nakal ya … he… he… he…. (T. Taman]
- Alhamdulillah dan selamat ! ! Smoga menjadi anak yg berguna dan taa kpd ALLAH dan orgtua. [MUG & kel.]
- Selamat menjadi bapak baru pak adam, tolong tularin ke saya biar cepet2 juga [Gede Ismaya]
- Selamat ya tan..nanty klu nenenya sakit yg sbr ya itukan perjuangan seorang ibu unt memberikan yg terbaik jgn kasih su2 sapi dan jgn makan kemangi nanti asinya kering.. salam dr ziah rizka
- Boss..slametnya..junior-na geus lahir..moga jadi anak sholeh..amin [Arif Darmawan]
- Selamat mendapatkan buah hati yang pertama, mudah2an semuanya sehat and mendapatkan anak yg soleh dan berbakti sama kedua orang tua. Amin. [Devi]
- Hi Bos, selamat atas kelahiran anak [Harli & kel]
- Alhamdulillah, selamat menjadi ABAH, mudah2an sang pejuang menjadi anak yg soleh. Laki/wanita? [Yanyan]
- Alhamdulillah, selamat jd bapak adam skrg. Semoga menjadi anak yang soleh berbakti pada orang tua amin. [Novi DH]
- Puji syukur ke hadirat ALLOHUROBBI, kita telah diberikan amanah seorang anak. Hj sekeluarga ikut berbahagia, seiring doa smoga keturunan kita smua menjadi hamba2 ALLAH yg taqwa. Amin. Jam brp lahir, laki at cewek dam ? [Alit]
- Klo boleh hj ngasih masukan, menurut keilmuan bhw anak yang lahir di hari itu, besar nanti akan mnjadi “PANGUNSEN/PANEMBAHAN”, karakternya tidak mengenal “lelah” Jadi dalam memberi nama perbanyak hurup vocal “I”nya, krn hurup alip dikasroh melambangkan keilmuan yg mendukung kodrat dirinya sbg “PANGUNSEN”. [Alit]
- Untuk tambahan usahakan hurup awal nama “ALIP’, huruf akhir “NUN” juga hurup “KAP” hrs dibawa sbg lambing minggu. Contoh “IKIN”. [Alit]
- Bp sakulawargi ngiring bingah istri adam tos ngalahirkeun, sing sehat,pinter+soleh saying ka ibu bp na+ageing rizkina,doa bp+ibu di clgn [Pak Tatang]
- Pak adam selamat ya atas kelahiran putra pertamanya, semoga semuanya lancar dan sehat, salam buat ibunya mudah2an cepet pulih
n sehat kembali [Indah]
- SELAMAT ya..atas kelahiran putra pertama,smoga menjadi anak yang soleh, amin… [Chris&Ratna]
- Congratulation kang,, mudah2an jadi pejantan tangguh, minimal lebih tangguhlah di batan bapakna.. Selamat nyak kang … [Paulus]
- Wilujeung euy ! Ngiring bungah ayeuna jos janten bapak… Ok Namina saha? Tinami abi tos tiasa nebak istri atanapi pamegeut. Kumaha brol normal ? [Dicki]
- Ass,,slamet ya pa adam …. [adi]
- Selamat atas kelahiran Putra pertama. Semoga jadi anak yg sholeh. Amien. Anda layak dapat Bintang..! [Abah]
- Ass.Maaf pak Adam pulsa br isi, selamat telah lahir putra yg pertama semoga menjadi anak yg sesuai keinginan Ayah & Ibunya. Amin.
Wass. [+61813695301xx]
- Pak, Istri melahirkan ya? Selamat ya, mg sehat semua [+62856696220xx]
- Dam … Klo boleh usul, si dede kasih nama “HAMIDAN” aja. Untuk penambahan nama di depan at di belakangnya terserah adam [Alit]
- Dam … Kmh lamun ngaran si jagoan teh Aditya Hamidan. Nama et ages brdskn pemikiran mendalam sesuai keilmuan hj. Untuk
enaknya tolong diistihorohan. Maaf hanya sbts saran saja [Alit]
- Selamat atas kelahiran Putra pertama, smoga sehat dan menjadi anak yg soleh..amin.. (RUZ)
(terimakasih buat sobat-sobatku atas do'anya.............................)

Sunday, March 23, 2008

Cahaya Kegembiraan

Hamdallah, sagala puja-puji urang haturkeun ka Gusti Allah Maha Kuasa

De Argy, demikian ku panggil untuk si kecil putra pertamaku. Terlahir di Bandung pada hari Minggu tanggal 23 Maret 2008 (Ahad, 15 Rabiul Awal 1429H), pukul 22.40 WIB dengan panjang 50 cm dan berat 2,85 kg.

Lengkapnya Anargya Aidan Mulya.


Ya Allah....
Anugerahilah kepada anakku kelangsungan hidup,
Kemaslahatannya bagiku adalah kesenangan diriku.
Panjangkanlah usianya dan bentangkanlah jalan-Mu untuk kami dan anakku,
Sejahterakan jiwa dan raga kami dan anakku,
Dalam segala hal yang urusannya menjadi tanggunganku
Alirkan rejeki anakku melalui tanganku
Jadikan anakku
Orang-orang yang baik dan bertakwa
Yang punya pandangan dan pendengaran
Yang taat kepada-Mu
Yang mencintai dan setia kepada kekasih-Mu
Yang membenci dan memusuhi musuh-musuh-Mu


Foto ini saya abadikan waktu De Argy umurnya kurang dari satu minggu. Kalo liat rambutnya sih kayak bapaknya .... agak-agak rancung. he... he... he...
Emang sih, temen-temen juga banyak yang bilang kayak bapaknya .... (ya iya lah ... kalau De Argy nya perempuan baru kayak ibunya .... ???)

Selamat datang di dunia ya De Argy ....
Jadilah cahaya diantara kegembiraan ku ..........



Doa ku untuk anakku
Ya Alloh, semoga kami diberkahi atas anak yang dikaruniakan dan
semoga kami senantiasa bersyukur dan semoga anak kami mencapai dewasa
dan kami mendapatkan bakti darinya.


Bandung, Maret 2008

Untuk Istriku - 2

Ketahuilah dan ingatlah
wahai istriku dan generasi keturunanku...

Sesungguhnya Alloh telah menciptakan
dan memberi rezeki kepada kita semua.
Dan Alloh tidak akan membiarkan kita begitu saja,
hidup dengan penuh sia-sia.
Karena itu Dia angkat Rosul Muhammad SAW
sebagai suri tauladan umat manusia.

Dan ingatlah
wahai istriku dan generasi keturunanku...
Barang siapa mentaati Rasul Muhammad SAW,
maka sesungguhnya kita akan beruntung
dan kelak akan selamat di akhirat nanti.

Dan ingatlah
wahai istriku dan generasi keturunanku ...
Sesungguhnya Alloh telah bersumpah
dengan masa yang didalamnya terjadi peristiwa
yang baik maupun yang buruk
bahwa setiap manusia pasti merugi,
kecuali manusia yang beriman,
beramal sholih,
serta nasihat menasihati untuk menegakkan kebenaran
dan nasihat menasihati untuk menetapi kesabaran

by Adam Mulya
Maret 2008 - Bandung